Breaking News

HMPWK Gelar Talk Show Internasional Tentang Energi Transisi

Acara Talk Show Internasional HMPWK di Taman Budaya, Seutui, Banda Aceh

Banda Aceh - Himpunan Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota mengadakan Seminar / Talk Show dengan mengahadirkan berbagai Narasumber terkait tema "Energy Transition to Supports Sustainable Development for Eco-Friendly Aceh. Acara tersebut berlangsung di gedung Aula Taman Budaya, Seutui, Banda Aceh, Sabtu, 7/10/2023.

Moderator acara, Bapak  Putra Rizki yang merupakan dosen Perencanaan Wilayah dan Kota memandu acara dalam 3 sesi dengan 20 menit penyampaian dari pemateri dan di selingi dengan tanya jawab. 

Sesi pertama bersama pemateri dari Malaysia, Doto Muhammad Abdullah Muhammad Said yang merupakan Profesor UITM Kampus Sri Iskandar dan juga putra Malaysia mengungkapkan terminologi tentang Aceh khususnya Kota Banda Aceh selama beliau di Banda Aceh bahwa Banda Aceh harus ramah lingkungan, dengan pembangunan berkelanjutan dan energi transisi. 

Dari sisi pembangunan berkelanjutan menurut nya ada beberapa syarat yang menjadi indikator tentang konsep pembangunan berkelanjutan yaitu sumber tenaga, proses penghasilan tenaga.

Kemudian tentang konsep ramah lingkungan yang dimana bahwa Banda Aceh harus lebih banyak lagi tanaman yang dikombinasikan dengan infstruktur agar bisa mewujudkan Banda Aceh sebagai kota ramah lingkungan.

Dari konsep transisi energi yang harus diwujudkan di Banda Aceh yang dimana kota harus memanfaatkan energi-energi yang tidak aktif lagi namun bisa di repair kembali agar bisa dimanfaatkan sehingga itu membuat Banda Aceh menjadi kota yang kaya akan energi.

"Kita harus mengkombinasikan antara infrastruktur dan juga cultural budaya sehingga menghasilkan green city yang mampu di design untuk transisi energi"

Selanjutnya pemateri kedua yaitu seorang dosen Urban Design atau rancang kota yang bernama Muhammad Doni Koerniawan yang menjelaskan tentang nilai yang baik dan harga yang berkulitas serta waktu yang tepat dalam menjadi kota itu sebagai kota yang berkulitas baik dalam pembangunan dan juga kita harus mengkombinasikan antara infrastruktur dan juga cultural budaya sehingga menghasilkan green city yang mampu di design untuk transisi energi.

Di sesi terakhir dengan narusumber dari Pemko Banda Aceh yaitu Bapak Jalaludin sebagai asisten perekenomian dan pembangunan kota Banda Aceh menjelaskan tentang dasar-dasar dalam menjalankan pembangunan yang berbasis green dan transisi energi dan juga diperlukan suatu semangat kusus dari pemimpin sehingga bisa mengkombinasikan antara ekonomi dan pembangunan desa sehingga bisa menghasilkan kota-kota yang menggunakan material lokal.


Liputan : Radja Fadlul Arabi

Editor : Redaksi Malaccajurnalism

No comments